Minggu, 31 Maret 2013

Ummu Sualaim Vs Abu Thalhah



Saya ingin bercerita , semoga bisa mengurangi beban yang ada di fikiran saya atau mungkin juga bisa ada solusi.
Ada yang mengganggu di fikiran saya akhir- akhir ini,,
Kalau boleh jujur ini sangat mengganggu,,, L
Saya sedang memikirkan Ummu Sulaim dan Abu Thalhah…..
Why?
Saya hanya berfikir masih adakah di zaman sekarang ini orang seperti Abu Sulaim dan Abu Thalhah?
Kenapa?? Kamu ingin mengislamkan seseorang lewat pernikahanmu??
Ooh tidak,
Saya mungkin belum kuat untuk sejauh itu,
Hanya….
Bagaimana jika kelak kita menikah dengan orang yang tidak sefikroh dengan kita?
Aneh,,maksudnya?
Ya,,menikah adalah hal yang sangat luar biasa untuk saya, saya ingin menjadikan pernikahan saya sebagai bentuk ibadah saya kepada Rabb saya, saya ingin pernikahan ini penuh dengan kebarokahan, sehingga mampu melahirkan & mencetak generasi Islami.
Ini kisah yang amat panjang bukan sekadar satu bulan, dua bulan bukan…
Sepertinya memang agak sulit kalau kita menikah dengan orang yang tidak satu fikroh, akan banyak sekali yang ditutupi, dirahasiakan, pembicaraan yang agak terkesan kurang nyambung dan mungkin sebagainya,,,ini hanya persepsi saya..
Terus??
Bagaimana jika anda di lamar orang yang tidak sefikroh dengan anda??
Entahlah….
Analoginya mungkin begini..
Mungkin agak sulit jika misalnya kita sama- sama berangkat dari Palembang ingin ke Surabaya dengan jalur yang berbeda missal sang istri ingin naik pesawat dengan alasan tersendiri dan sang suami ingin naik Bus dengan argumentasi tersendiri juga….mungkin mereka akan sampai ke tempat yang dituju tapi ingat mereka tetap tidak bisa bersama- sama bukan…

Atau mereka sama-sama naik bis tapi keduanya punya tujuan yang berbeda???
Mana bisa sampai di tempat yang sama
Saya sedang belajar mempersiapkan beberapa kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi kedepan?
Seperti,,
Bagaimana jika sang suami ingin agar istri tidak bekerja nantinya karena sang suami ingin agar anak mereka benar-benar di urus oleh istri bukan pembantu?
Atau juga bagaimana nanti jika kasusnya adalah yang sebaliknya.
Atau bagaimana jika nanti yang melamar kita adalah seorang ikhwan soleh satu fikroh lagi,,
Ya ini mahhh Alhamdulillah heheh
Ndak maskudnya bagaimana jika ikhwan tersebut hanif dan belum satu fikroh dengan kita tapi keluarga sudah sangat setuju dengan beliau,,
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,
Katanya perbedaan itu indah,,
Mungkin ya,, jika kita bisa sama- sama memiliki toleransi yang amattt sangattttttttt tinggiiiiiiiiii tanpa ada sedikitpun yang tersakiti,,,,,,,,
Tapi apakah mungkin????sampai kapan bisa bertahan??

Allahlah sebaik-baik tempat pemberi pertolongan,,
Hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami memohon pertolongan….

0 komentar:

Posting Komentar