This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Oktober 2013

Mereka sang Peniru ulung ^___^



Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS.Al-Fatihah;6-7)

Hari itu hari ahad masih di bulan Oktober, seperti biasa dengan gagahnya sang mentari kota Pahlawan ini bangun
dengan sengatannya yang hangat di pagi hari, setelah sebelumnya menginap di rumah teman akhwat karena ada amanah yang harus kami selesaikan bersama, setelah berdalu_ria tapi akhirnya belum juga selesai akhirnya kami sepakat memutuskan untuk melanjutkannya besok-besok saja. Oh ya,,malam itu juga adalah malam bersejarah karena teman satu rumah teman saya membawakan kami empek-empek, subhanallah, benar-benar sedikit terobati rasa rindu ini pada kampong halaman, akhirnya Allah mengijabah do’a saya lewat silaturahmi ini padahal emang akhir-akhir ini ngidam banget pengen makan pempek, dan menurut saya ini adalah pempek terenak yang pernah saya cicipi di Surabaya agak miriplah dengan pempek Palembang, setelah di selidiki ternyata yang bikin orang Bengkulu ya wajarlah kan tetanggaan dengan Palemban,,Alhamdulillah buah dari silaturahmi mendapatkan rizki yang tak terduga.....

Teman Saya mendapatkan tugas dari sekolah untuk mengantarkan anak didiknya pada Olimpiade yang letaknya di kampus kami, waktu sudah menunjukkan pukul 06.00 Wib pagi saat itu dan beliau sudah siap dengan semua perlengkapannya, karena jarak antara kampus dan kostan Saya cukup dekat, jadi Saya minta di antarkan pulang ke kostan terlebih dahulu kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke kampus.
 
Tidak berapa lama sekitar pukul 07.30 Wib teman Saya sudah tiba di kost Saya lagi katanya anak-anak sudah registrasi jadi tinggal memasuki ruangan saja, beliaupun langsung melanjutkan tugas semalam yang belum selesai dan Saya keluar meminjam motor beliau mencari sarapan, inceran Saya kali ini adalah susu kedelai yang jualan di depan gerbang kampus, kemudian membeli lauk secukupnya karena tadi sudah memasak nasi di rumah, setelah setengah agak di paksa akhirnya teman Saya dan saya sarapan berdua di kost mungkin karena temen Saya sedang asyik dengan tugasnya jadi agak berat untuk meninggalkannya.
Sampai dengan pukul 10.00 Wib kami mengerjakan laporannya bersama-sama, kemudian setelahnya beliau pamit untuk survey tempat untuk rencana rihlah kami pekan depan, beliau mengajak saya, sebenernya pengen ikut tapi sepertinya tidak untuk sekarang ukh biar anti dengan mbak Nia saja jawabku, selain letaknya cukup jauh panasnya Surabaya rasanya sudah membayang-bayangiku, lagian nanti siang juga ada tasqif sampai ketemu di sana saja.
Pukul 12.30 Wib teman saya yang lain sms yang isinya siap-siap ya mbak sebentar lagi saya jemput, tidak berapa lama kemudian beliau datang dan kamipun berangkat menuju tempat tasqif, saya dan teman saya sama-sama tidak tau pasti di mana letak alamat tempat kegiatannya hanya saja saya sudah tanya dengan teman kira-kira rutenya dimana, setelah melewati Jl.Jend A.Yani kemudian lewat terminal Bungurasih hampir ke jalan menuju Bandara terus memasuki Sidoarjo, apa sebaiknya kita tanya aja ya ukh ujarku sambil meminggirkan sepeda motor, saat  berhenti dan akan bertanya saya melihat ke keadaan sekitar, sepertinya banyak yang menggunakan jilbab,oh itu tempatnya ukh ujarku ternyata tempatnya persis di depan kami hanya saja kami harus menyebrang jalan. Alhamdulillah sungguh semuanya akan mudah karena pertolongan Allah.
Setelah registrasi kami memasuki ruangan, sama-sama sepakat untuk mengisi kursi kosong yang ada di baris ke dua, subhanallah materi yang di suguhkan hari itu luar biasa, seperti biasa jika agenda seperti ini maka akan ada banyak ummahat yang membawa serta anaknya, ahh,,begitu menyenangkan melihat generasi yang begitu bersemangat mengenakan jilbabnya dengan wajah lucu dan imut itu, di depan saya ada kakak beradik duduk bersebelahan bersama ibunya, mereka bermain games menggunakan tablet secara bergantian, ternyata permainan mereka ini mengundang rasa ingin tahu anak-anak yang duduk di belakang saya mereka bertiga mendekat dan memperhatikan permainan games anak ini, sampai-sampai ibu dari anak ini mempersilahkan tempat duduknya di duduki oleh ketiga anak ini.
Setelah agak bosan lalu sang kakak laki-laki pergi dan hendak kembali ke belakang menemui orang tuanya kemudian di ikuti oleh dua orang anak perempuan yang kecil itu juga, entah mungkin karena kaki sang kakak tersandung sesuatu tiba-tiba ia terjatuh tapi kemudian ia langsung bangkit dan berlari dan ada pemandangan yang aneh di san,a anak perempuan (mungkin adiknya) juga refleks menjatuhkan diri mengikuti kakaknya yang jatuh ini, sontak saja kami yang melihat semuanya tertawa, ya Allah, saya langsung berfikir begitu mudahnya bagi anak-anak ini untuk meniru, mereka akan meniru apa yang mereka lihat, mereka dengar dan apa yang ada di depan mereka tanpa mereka tau apakah itu baik atau buruk untuk mereka. Dan inilah tugas bersar orang tua untuk menjadi model/ contoh yang baik untuk anak-anaknya dalam hal apapun.
Semoga kelak ketika kita menjadi orang orang tua kita bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita, mengajarkan untuk menauladani Rasulullah dan  beriman kepada Allah. Sebagaimana ketaqwaan Ismail yang telah didik oleh seorang Ibu yang semulia bunda Hajar, sebagaimana Fatimah wanita penghuni Surga yang terlahir dari Ibunda Khodijah sosok yang luar biasa.
Kita manusia hanya sampai pada titik ikhtiar dan do’a selebihnya biarkan Allah dengan malaikat-malaikatNya yang akan berkuasa atas apa yang terbaik menurutNya. Seberapapun indah rencana kita pasti akan jauh lebih indah dari sang maha pembuat rencana Allah Azza Wajallah maka serahkanlah semuanya pandaNya..ya Allah berikanlah pada kami apa yang terbaik menurutMu...