Subhanallah,,,
sahabat ,,baca ini dengan hati yang ikhlas kemudian renungkan..
^__^
Jika apa yang anda cari belum dapat maka baca lagiiii,,
belum dapet juga,,maka dekati kader-kadernya,,diskusi bersama mereka,
lihat kerja mereka,,jangan terima 100% apa yang disampaikan di berbagai media,terutama Tv
masih ragu lagi,,
silahkan istikhorohkan, minta petunjuk pada Allah, apa yang seharusnya anda lakukan...
Semoga Allah berikan jalan ^_________^
Bismillah....
Ada yang mengganjal dan ingin disampaikan tuntas...sebelum saya konsen ke tugas yang lain.
PKS yang sedang ramai dibicarakan ini, Kawan, hanya nama dari satu
cabang aktivitas dakwah, siyasi. Kalau mau melihat ke sekitar, maka
banyak cabang aktivitas lainnya seperti pendidikan, sosial dll.
Sebelum ada PKS,
dakwah ini sudah hadir di Indonesia. Sudah lama sekali. Anak-anak muda
yang besar bersamanya, bisa bersaksi, reformasi 98 sebagian penopang
keberhasilannya ada mereka yang dibesarkan di sini. Saya termasuk yang
ikut di dalamnya.
Semangat yang ditanamkan ialah semakin bagusnya kehidupan bangsa ini....
* Kalau Kawan sempat sekali dua hadir bersama mereka, semoga terasa
bahwa malam-malam tidak tidur mereka ketika membersamai masyarakat tidak
pernah dinisbatkan pada jadual kampanye. Tidak.
Tentang klaim kader:
Sudah banyak yang membahas ini. Buku2 juga sudah banyak ditulis tentang
ini. Mudah mencari tahu seseorang itu ikut pembinaan atau tidak. Di
mana dia tinggal? Maka akan bisa ditelusuri ...bahkan cukup dengan
sekali menelpon. Jadi kalau dikatakan, Maimon bukan kader, itu pasti
sudah diperiksa database di Inggris dan tidak ada nama Maimon dalam
daftar yang ikut pembinaan.
Sekilas, ada pembagian jenjang
dalam pembinaan dakwah ini. Namanya, kalau ingin mengetahui: Pemula,
Muda, Madya, Dewasa, Ahli dst. Tiap jenjang memiiki daftar pencapaian
target yang harus dipenuhi sebelum naik ke jenjang berikutnya. Misal,
bagi pemula, untuk salimul aqidah tidak berhubungan dengan jin/dukun,
misalnya. Untuk Muda, tidak mendahukukan akhluk atas Khaliq. Madya:
berwala pada Allah, Rasul dan orang beriman. Dewasa: rindu pada surga.
Ahli: meyakini janji dan ancaman Allah nyata.
Mungkin hal di atas agak abstrak karena terkait 'aqidah'...
Yang lebih praktis, misal pemula itu ihsan dalam shalat, memenuhi
nadzar, hapal satu juz Al Quran, berdoa pada waktu utama, tidak
takabur,menjauhi judi, memerhatikan hukum tilawah, bersih badan dan
pakaian, menjauhi tempat maksiat, bangun pagi dst. Muda: melakukan
qiyamul lail minimal sekali sepekan, tidak banyak mengobrol, bekerja dan
berpenghasilan, mengenal sirah 20 sahabat yang syahid, menghapal 3 juz
Quran, tidak berlebihan mengkonsumsi lemak, olahraga setiap pekan,
menyumbangkan harta untuk amal islami, memperhaatikan adab Islam dalam
bertamu, melaksanakan hak pasangan...
Madya: ridha pada qadha dan
qadar, bersedekah dengan kadar tertentu tiap pekan, menunggu-nunggu
waktu sholat, berpaling dari yang laghwu, memerangi riba, mengikuti
perkembangan berita nasionald dan internasional, tidak makan sampai
kenyang, pandai berenang, wara dalam syubuhat, merapikan kertasnya,
tidak tidur setelah Subuh, memberikan hadiah pada yang lain...
Dewasa: tidak menjadikan orang lain gelisah, mendirikan badan usaha
walau kecil, bersemangat menganalisa kejadian dalam Al Quran dan Sunnah,
mengobati aib sendiri, berusaha tepat dan teratur, tidak debat kusir,
ikhlas memberikan pendapat, berusaha hapal 6 juz....
Panjang ya :-)
Bisa jadi ada 90 butir target yang harus dicapai dalam satu jenjang...
Jenjang untuk apa?
Untuk menyiapkan menerima beban dakwah. Semakin berat bebannya, semakin
besar persiapannya. Tentunya ini semua usaha manusia yang bisa jadi
tidak mampu melihat ke dalam ruang-ruang tertutup kadernya.
Makanya untuk naik jenjang, ada tim evaluasi yang bisa jadi ...bisa
jadi...bermalam di rumah yang sedang dievaluasi...bisa jadi mengajaknya
bermusafir dst. Tujuannya utk melihat lebih dalam. Lulus dari tim
evaluator, belum tentu bisa naik jenjang. Karena akan dimintai pendapat
dari yang lain tentang yang sedang dievaluasi. Jika ada catatan serius
dan terbukti benar, kenaikan jenjang bisa ditunda.
Adakah yang
diturunkan jenjang? Ada, jika misal terbukti melakukan dosa besar.
Adakah yang dikeluarkan? Ada. Adakah yang mengundurkan diri?
Banyak...Kenapa? Tanya yang bersangkutan.
LHI dievaluasi juga tidak?
Pasti. Yang jelas, untuk jadi pengurus DPC saja seseorang itu kalau
bisa sudah Madya. (Silahkan lihat target Madya yang harus dicapai)
*
Ini usaha manusiawi yang dilakukan manusia...jadi ada saja yang miss
dan tidak ngena dalam perjalanannya. Tapi, selalu ada evaluasi pekanan,
bulanan dst. Kalau lingkaran itu sehat, bisa cepat mendeteksi hal-hal
tidak wajar. Jika tidak sehat, nah ini baru bikin pusing sekampung.
*
Ada yang mengatakan, kasihan deh kader itu...dicuci otak....menjadi percaya buta dengan PKS....
Saya akan ulang poin akidah Madya: wala (kesetiaan) adalah pada Allah,
Rasul dan orang beriman....tidak ada tuh poin wala pada PKS.
Mungkin
sedikit saya jelaskan, tiap pagi dan petang, kader ini berdoa, salah
satu poin doanya: 'Ikatkanlah hati ini dalam taat padaMU'....
Jadi ikatan itu berdasar ketaatan. Pada Allah.
*
Hayya, lihat itu kader-kader emosional....membabi buta ....bicara tak manis didengar...tidak cerdas pula...
Saya katakan, itulah proses pendewasaan. Tidak ada yang langsung
'Pandai menyatakan sudut pandangnya'....karena ini poin target kader
ahli....
Bisa jadi yang bicara itu kader pemula...
Bersabarlah bersama mereka...
*
Pasti kalau bukan kader ...tidak dianggap teman deh...tidak dibantu deh...
Semangat dakwah ini adalah pelayanan....dan pendidikan. Melayani umat
dulu....jika mungkin sambil mendidik (diri dulu ya...baru bisa mengajak
yang lain. Makanya ada tingkatan amal: membina pribadi yang syakhsiyah
islamiyah, membangun keluarga yang islami, membangun masyarakat yang
islami dst)...
*
Hadeeeh, saya punya pengalaman buruk dalam
pembinaan...pembina saya menyebalkan, tidak sesuai dengan poin-poin di
atas...Tidak akan ikut lagi deh.
Bisa jadi, saat dirimu bersama dia,
kondisi dia juga sedang labil....galau...sedang punya masalah hingga
tidak bisa menunaikan amanah dengan baik. Semoga saat ini dia sudah
lebih baik.
Tidak masalah tidak ikut lagi mah. Ada banyak yang
tidak bersama kita, tapi adalah bagian kita (karena mereka juga
merindukan kebaikan bagi umat ini), ada banyak yang dari kita, bisa jadi
tidak bersama kita (karena sudah melenceng...atau terlena, lupa
bergerak)....
*
Ngomonginnya PKS mulu dalam pembinaan...saya kan tidak suka politik...
Ya, haha, mau gimana lagi. Lha tivi koran socmed aja tiap hari asyik
ngomongin PKS ...kagak ada berhentinya...padahal nggak ikut
pembinaannya...(ini joke)
Seriusnya: mohon melihat daftar materi
yang harus disampaikan dalam lingkaran. Silahkan rujuk pada buku
kurikulum....ada kajian sirah, hadist, aqidah, fiqh islam, fiqh dakwah,
keakhwatan dst.
*
PKS ini nama yang dikenal di masy....lihatlah lebih dalam. Dimensinya luas...
Tidak akan selesai persoalan umat ini diurus oleh satu kelompok saja. Berat sekali beban bangsa ini ...jika dipikul sendiri...
Ayo kita bekerja....untuk Indonesia.... Allah menjadi saksi...
.....Ada banyak yang tidak bersama kita, tapi adalah bagian kita
(karena mereka juga merindukan kebaikan bagi umat ini), ada banyak yang
dari kita, bisa jadi tidak bersama kita (karena sudah melenceng...atau
terlena, lupa bergerak).....
Sudah saya sampaikan...